Jawaban:
1. Mengirim surat pada Ratu Balqis yang berisi ajakan untuk menyembah Allah,
2. Menolak semua hadiah "sogokan" dari Ratu Balqis dan berkata bahwa segala nikmat yang diberikan Allah jauh lebih besar daripada hadiah penawaran Ratu Balqis,
3. Memindahkan keraton Ratu Balqis ke Majelis Sulaiman, supaya Ratu Balqis bisa menyadari kebesaran Kuasa Allah, dan
4. Menyiapkan lantai istana yang terbuat dari kaca, sehingga Ratu Balqis keliru mengiranya air dan mempermalukan dirinya. Dari sini, Ratu Balqis semakin sadar akan kebesaran Kerajaan Sulaiman (Kuasa Allah).
Penjelasan:
Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis terlukis dalam An-Naml ayat 15-44. Kisah ini bermula dari Nabi Sulaiman yang sedang mengumpulkan bawahannya, namun mendapati burung Hud Hud terlambat datang. Ketika ditanya, Burung Hud Hud menjawab, "Aku datang kepadamu dari negeri Saba' membawa suatu berita yang meyakinkan. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. Aku dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan Allah." (An-Naml: 22-24)
Setelah mendengar kisah Hud Hud, maka Nabi Sulaiman mengirim surat pada Ratu Balqis sebagai ajakan memeluk ajaran Tauhid, namun Ratu Balqis menolak dan mengiming-imingi hadiah sogokan pada Sulaiman. Sang Nabi pun menolaknya. (An-Naml: 28-37)
Ketika Ratu Balqis datang ke Kerajaan Sulaiman, sang Nabi berakal untuk memindahkan Keraton Balqis ke majelisnya secepat kilat, supaya Ratu Balqis sadar akan kekuasaan Allah. (An-Naml: 38-44)
====================
Mapel : Tafsir
Kelas : XII SMA
Materi : Tafsir An-Naml