yang merupakan tari tunggal adalah a tari Lego peta b tari Merak c tari Zapin D tari semapang 12​

r = 35 cm

d = r x 2

= 35 cm x 2

= 70 cm

K = πd

= 22/7 x 70 cm

= 220 cm

1. 1 1/3 : 0,2 = 4/3 : 1/5

= 4/3 x 5/1

= 20/3

= 6 ⅔

2. 1 2/7 : 0,15 = 9/7 : 3/20

= 9/7 x 20/3

= 180/21

= 60/7

= 8 4/7

3. 3 2/5 : 0,4 = 17/5 : 2/5

= 17/5 x 5/2

= 17/2 = 8 1/2

4. 2 1/5 : 0,12 = 11/5 : 3/25

= 11/5 x 25/3

= 55/3

= 18 1/3

5. 3 1/2 : 0,75 = 7/2 : 3/4

= 7/2 x 4/3

= 28/6 = 14/3

= 4 2/3

Gempa Bumi

Identifikasi fenomena:

Gempa bumi adalah bencana yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya meski terdapat ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi, yaitu seismologi.

Namun, ilmu ini hanya mampu memberi data tentang sebaran zona gempa, potensi gempa, dan perencanaan penanggulangan gempa.

Bencana ini datang dengan tiba-tiba dan mampu meluluhlantakkan kota. Di Indonesia, gempa dahsyat pernah terjadi di Yogyakarta, Aceh, dan Nias.

Rangkaian kejadian:

Gempa bumi lebih sering terjadi di daerah sepanjang perbatasan lempeng bumi. Getaran yang dirasakan saat terjadi gempa bumi dihitung dalam satuan SR.

Getaran ini umumnya disebabkan oleh pergeseran atau pergerakan lempeng bumi. Pergerakan tersebut menimbulkan pelepasan energi secara tiba-tiba.

Energi tersebut merambat dalam bentuk gelombang seismik. Gelombang besar akan merambat dengan cepat dan terasa sangat kuat oleh manusia.

Sedangkan gelombang seismik kecil menimbulkan getaran gempa yang terkadang tidak terasa oleh manusia.

Besarnya getaran gempa yang dirasakan oleh manusia tidak hanya bergantung pada besarnya energi yang dihasilkan oleh pergerakan lempeng, tapi juga kedalamannya.

Gempa berkekuatan besar yang terjadi pada kedalaman yang besar dapat terasa seperti gempa kecil bagi manusia.

Gempa dibedakan menjadi dua jenis yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi.

Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Fenomena ini lebih jarang terjadi.

Selain itu, gempa vulkanik biasanya tidak terlalu kuat dan hanya terasa di sekitar gunung berapi. Efek gempa ini umumnya adalah guguran bebatuan.

Sedangkan gempa tektonik yang sangat kuat dapat menyebabkan runtuhnya bangunan dan korban jiwa.

Oleh karena itu, seismolog memetakan zona gempa agar masyarakat membangun bangunan tahan gempa.

Agar bangunan tidak mudah roboh saat terjadi gempa di zona tersebut.

Selain itu, gempa tektonik besar yang terjadi di tengah laut juga dapat menyebabkan gelombang tsunami yang sangat berbahaya.

Interpretasi:

Gempa bumi dapat terjadi kapan saja di zona-zona kegempaan tinggi. Efek gempa bumi terkadang sangat dahsyat sehingga menyebabkan trauma bagi masyarakat.

Jawaban:

C,maaf kalo salah y........