tempat tumbuhnya :
Tanaman melon dapat tumbuh optimum pada ketinggian 250—800 meter di atas permukaan laut (m dpl), curah hujan antara 1.500—2.500 mm/tahun, dan kelembapan udara antara 50—70%.
musim berbuahnya :
Juli, Agustus, dan September
rasa :
Rasanya yang manis dan wangi buahnya yang harum, membuat melon banyak disukai orang. Buah melon sering disajikan sebagai campuran untuk membuat es buah, jus atau dimakan secara langsung.
tekstur kulitnya :
Kulit buah keras, kasar, berurat dan berpola seperti jaring, aromanya harum
proses pematangan nya :
1
Cek melon jingga setelah warnanya berubah.[1] Jangan pernah memanen melon jingga ketika kulit luarnya masih hijau, karena melon yang seperti ini sudah pasti belum matang. Namun, setelah warna kulit melon jingga berubah menjadi kecoklatan atau kuning, buah itu mungkin sudah matang.
Akan tetapi, jangan memanen melon jingga hanya berdasarkan warnanya saja. Meskipun melon jingga dengan kulit berwarna hijau sudah pasti belum matang, melon dengan kulit kuning atau kecoklatan bisa jadi belum matang juga.
Meskipun begitu, walaupun melon jingga tersebut belum terlalu matang, memperhatikan warna kulit akan memberi Anda bayangan apakah buah tersebuh sudah hampir matang atau belum.
Anda harus membiarkan melon jingga itu untuk matang sepenuhnya di pohon. Berbeda dengan buah-buahan lain, melon tidak mengembangkan gula setelah dipetik, sehingga melon jingga tersebut tidak akan bertambah manis setelah Anda memetiknya dari pohon. Warna dan teksturnya mungkin akan berubah, namun rasanya tidak akan berubah.
Cari artikel wikiHow...
MAKANAN DAN PENJAMUANPERSIAPAN MAKANAN
Cara Mematangkan Melon Jingga
Info penyusun
Referensi
Unduh PDF
Untuk rasa yang terbaik, pastikan melon jingga tersebut matang di pohon. Namun Anda dapat mematangkan melon ini setelah dipetik dari pohon selama beberapa hari ekstra untuk lebih meningkatkan warna, tekstur dan banyaknya air sari dari buah tersebut.
Metode 1 dari 3:
Bagian Satu: Mematangkan Melon Jingga di Pohon
Gambar berjudul Ripen a Cantaloupe Step 1
1
Cek melon jingga setelah warnanya berubah.[1] Jangan pernah memanen melon jingga ketika kulit luarnya masih hijau, karena melon yang seperti ini sudah pasti belum matang. Namun, setelah warna kulit melon jingga berubah menjadi kecoklatan atau kuning, buah itu mungkin sudah matang.
Akan tetapi, jangan memanen melon jingga hanya berdasarkan warnanya saja. Meskipun melon jingga dengan kulit berwarna hijau sudah pasti belum matang, melon dengan kulit kuning atau kecoklatan bisa jadi belum matang juga.
Meskipun begitu, walaupun melon jingga tersebut belum terlalu matang, memperhatikan warna kulit akan memberi Anda bayangan apakah buah tersebuh sudah hampir matang atau belum.
Anda harus membiarkan melon jingga itu untuk matang sepenuhnya di pohon. Berbeda dengan buah-buahan lain, melon tidak mengembangkan gula setelah dipetik, sehingga melon jingga tersebut tidak akan bertambah manis setelah Anda memetiknya dari pohon. Warna dan teksturnya mungkin akan berubah, namun rasanya tidak akan berubah.
2
Carilah retakan di sekitar tangkai.[2] Melon tersebut biasanya siap untuk dipanen ketika telah "benar-benar lepas". Artinya akan ada retakan kecil yang benar-benar mengelilingi tangkai yang terhubung dengan melon jingga itu.
Apabila Anda tidak yakin apakah retakan tersebut sudah cukup dalam atau sudah selesai, periksa dengan memberikan tekanan pada sisi tangkai.[3] Letakkan ibu jari Anda langsung di samping tangkai dan beri tekanan pada sisi dari tangkai tersebut. Anda hanya perlu menggunakan sedikit tenaga, dan tangkainya akan mulai terlepas dengan mudah.3
Panen melon jingga tersebut. Segera setelah warnanya pas dan retakan di sekitar tangkai buah selesai, melon jingga telah matang. Buah itu perlu segera dipanen.
Jangan menunggu terlalu lama untuk memanen melon jingga itu. Jika melon lepas dari batang pohon dengan sendirinya, kemungkinan buah tersebut telah terlalu matang, dan sebagai hasilnya baik rasa maupun teksturnya akan menurun.