Bagaimana sikap cut nyak dien setelah suaminya
meninggal dalam
peperangan?
Sikap : Setelah ditinggal Oleh suaminya Cut Nyak Dhien kemudian berjanji untuk melanjutkan perjuangan Suaminya.
Cerita singkat
Wanita Pemberani, Cut Nyak Dhien.
Cut Nyak Dhien adalah wanita bangsawan. Beliau dilahirkan di Aceh pada tahun 1848. Cut Nyak Dhien menikah di usia yang masih muda dengan Teuku Ibrahim Lamnga. Pada tahun 1873, Suami Cut Nyak Dhien berjuang melawan Belanda yang datang untuk menjajah tanah Aceh. Teuku Ibrahim Lamnga akhirnya Gugur dalam pertempuran melawan Belanda. Cut Nyak Dhien Kemudian berjanji untuk melanjutkan perjuangan Suaminya. Ia kemudian menikah dengan rekan seperjuangannya, Yakni Teuku Umar. Mereka pun berjuang bersama melawan penjajah hingga akhirnya Teuku Umar pun Gugur dalam peperangan.
Sepeninggal Suaminya, pasukan Cut Nyak Dhien semakin lemah. Kondisi kesehatannya pun semakin menurun karena Usianya semakin Tua. Para prajurit Belanda pun semakin mahir dalam peperangan karena mereka telah terbiasa dengan Medan tempur yang sama. Akan tetapi, Cut Nyak Dhien menolak untuk menyerah. Akhirnya, Cut Nyak Dhien pun tertangkap. Cut Nyak Dhien, kemudian diasingkan ke Sumedang karena Belanda takut Cut Nyak Dhien, dapat mempengaruhi rakyat Aceh untuk tetap berjuang. Cut Nyak Dhien wafat pada tanggal 6 November 1908 di Sumedang. Cut Nyak Dhien kemudian diberi gelar pahlawan nasional.
Semoga bermanfaat dan membantu
Answer By: nabilafebriantiputri