Jawaban:
1. Q.S. Yusuf: 111
لَقَدۡ كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٞ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِۗ مَا كَانَ حَدِيثٗا يُفۡتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصۡدِيقَ ٱلَّذِي بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَتَفۡصِيلَ كُلِّ شَيۡءٖ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٗ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ ١١١
Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. Yusuf : 111)
Tafsir Ayat
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa semua kisah nabi-nabi, terutama Nabi Yusuf AS bersama ayah dan saudara-saudaranya, adalah pelajaran bagi orang-orang yang memiliki akal. Sedangakan orang-orang yang lalai yang tidak menggunakan akal pikirannya untuk memahami kenyataan yang ada, maka kisah nabi tersebut tidak akan bermanfaat baginya.[5] Al-Qur’an yang mengandung kisah-kisah mereka bukanlah cerita yang dibuat-buat, sebagaimana dituduhkan oleh mereka yang yang tidak percaya. Akan tetapi kitab suci itu membenarkan kitab-kitab suci dan peristiwa-peristiwa yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dalam bentuk prinsip-prinsip yang dibutuhkan umat manusia menyangkut maslahat dunia dan akhirat mereka, dan di samping itu ia juga sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang ingin beriman.
2. Q.S. Thaha: 99
كَذَٰلِكَ نَقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ مَا قَدۡ سَبَقَۚ وَقَدۡ ءَاتَيۡنَٰكَ مِن لَّدُنَّا ذِكۡرٗا ٩٩
Artinya: Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran) (Q.S. At-Thaha: 99)
Tafsir Ayat
Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa kisah-kisah yang diberitakan pada ayat-ayat yang lalu seperti kisah Musa AS bersama Firaun dan Samiri itu, demikian pula kisah-kisah nabi sebelunya patut menjadi contoh dan teladan baginya dalam menghadapi kaumnya yang ingkar dan sangat durhaka. Karena memang demikianlah keadaan setiap rasul walaupun telah diturunkan kepadnya kitab-kitab dan mu’jizat-mu’jizat untuk menyatakan kebenaran dakwahnya, namun kaumnya tetap saja ingkar dan berusaha sekuat tenaga menentang seruannya dan tetap memusuhi bahkan ingin membunuhnya untuk melenyapkannya sehingga tidak terdengar lagi suara kebenaran yang disampaikannya.
Munasabah
Pada ayat-ayat yang lalu Allah telah menerangkan kisah Nabi Musa a.s. bersama Fir’aun dan Samiri, dua pemimpin yang kafir dan durhaka, ini merupakan pengalaman pahit yang biasa diderita oleh setiap Rasul dan orang-orang yang berusaha menegakkan kebenaran dan meninggalkan kalimah Allah. Maka pada ayat-ayat ini Allah menerangkan kepada Nabi Muhammad SAW kisah para Nabi sebelumnya sebagai peringatan bagi umat manysia dan hiburan yang bisa melenyapkan kesedihan yang bersemi dalam hati Nabi karena sikap kaumnya yang tetap saja ingkar dan tidak mau menerima petunjuk-petunjuk Allah yang telah disampaikannya, ditambah lagi dengan penganiayaan dan cemoohan yang dilontarkan mereka atas dirinya. Jadi apa yang diderita oleh Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah-Nya telah dirasakan pula oleh nabi-nabi dan rasul-rasul sebelumnya.
3. Q.S. Ali Imron : 137
قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِكُمۡ سُنَنٞ فَسِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ ١٣٧
Artinya: Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (Q.S. Al-imran 137)
Tafsir Ayat
Ayat ini berisi tentang perintah untuk memperhatikan bagaimana keadaan orang-orang terdahulu dan kesudahan mereka. Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah, yakni hukum-hukum kemasyarakatan yang tidak mengalami perubahan. Sunnah tersebut antara lain adalah “yang melanggar perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya akan binasa, dan yang mengikuti-Nya akan berbahagia”. Yang menegakkan disiplin akan sukses. Hari-hari kekalahan dan kemenangan silih berganti dan lain-lain. Sunnah-sunnah itu ditetapkan Allah demi kemaslahatan manusia, dan itu semua dapat terlihat dengan jelas dalam sejarah dan peninggalan umat-umat terdahulu, melalui bacaan atau pelajaran sejarah, karna itu, berjalanlah kamu di bumi untuk melihat bukti-buktinya dan perhatikanlah untuk mengabil pelajaran bagaimana kesudahan buruk yang dialami orang-orang yang mendustakan pesan-pesan Allah. Ini, yakni pesan-pesan yang dikandung oleh semua ayat-ayat yang lalu atau Al-Qur’an secara keseluruhan adalah penerangan yang memberi keterangan dan menghilangkan kesangsian serta keraguan bagi seluruh manusia.
Ayat ini mengingatkan tentang sunnatullah, yakni hukum-hukum kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Allah SWT dan yang telah berlaku terhadap umat-umat terdahulu, dan bahwa sunnatullah yang dijelaskan itu berlaku bagi semua umat manusia,tanpa membedakan suku, ras, dan agama.
Penjelasan:
semoga membantu