Bidang studi:
PPKnPenulis:
yusufmcconnellDibuat:
1 tahun laluJawaban:
sejarah Cap Go Meh berasal dari Dinasti Han (206 SM hingga 220 M), ketika para biksu Buddha menyalakan lampion pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek untuk menghormati Sang Buddha. Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar ke seluruh China dan bagian lain Asia.
Penjelasan:
MATA PELAJARAN: SEJARAN
KELAS: 10
_ ANSWER BY: ME ( JOVA) _
♤SEMOGA MEMBANTU♤
♡NO COPY♡
◇ SEMANGAT TERUS BELAJAR DARING◇
♧SEKIAN♧
☆ kalau jawabannya benar jadikan jawaban tercerdas ya ><✔️
Penulis:
brycekaz1
Nilai jawaban:
5Jawaban:
Setelah Imlek atau Tahun Baru Cina, kini giliran Cap Go Meh yang dirayakan oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang tersebar di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Sejarah perayaan Cap Go Meh ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu.
Cap Go Meh dirayakan pada hari ke-15 atau hari terakhir bulan pertama menurut kalender Cina. Buku Hubungan Antar Suku Bangsa di Kota Pangkalpinang (2009) karya Evawarni dan Sita Rohana menyebutkan, dalam kalender Masehi, Imlek berlangsung antara 21 Januari hingga 19 Februari. Hari terakhir itulah Cap Go Meh dirayakan sebagai penutup rangkaian Imlek.
Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Tiociu atau Hokkien. “Cap Go" artinya “limabelas" sedangkan “Meh" berarti “malam". Dengan demikian, Cap Go Meh secara harfiah dapat diartikan sebagai “malam kelimabelas".
Perayaan Cap Go Meh di Cina pada zaman dahulu diselenggarakan secara khusus serta tertutup. Tidak setiap orang bisa mengikuti acara tahunan ini, hanya bagi keluarga istana dan kalangan tertentu saja. Semula, perayaan ini dilakukan untuk menghormati Dewa Thai Yai, dewa tertinggi dalam tradisi Dinasti Han (206 SM-221 M).
Dikutip dari tulisan Herman Tan berjudul “Perayaan Cap Go Meh" dalam Tionghoa.info (27 Oktober 2012), setelah pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan ini menjadi lebih terbuka untuk umum.
Penjelasan:
Gini kan? Aku takutnya salah :'(
Penulis:
freedomgross
Nilai jawaban:
7