- اَلتَّقْوِيم اَلْهِجْرِيِّ هُوَ مَبْدَأُ هِجْرَةِ اَلرَّسُولِ .
- إِخْتَفِلْنَا فِي غِرَّةٍ مِنْ مُحَرَّمٍ بِحُلُولِ عَامٍ جَدِيدٍ .
- اِسْتَقْبَلَ اَلرَّسُولُ اَلْأَنْصَارَ فِي اَلْمَدِينَةِ .
- لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَمْنَعُوهُمْ اَلْكُفَّارَ .
- آرَادَ اَلْمُسْلِمُونَ أَنْ يُهَاجِرُوا إِلَى اَلْمَدِينَةِ .
Pembahasan
Susunan kata-kata di atas agar menjadi kalimat yang benar harus diperhatikan apakah dimulai dengan kata benda (isim) atau kata kerja (fi'il) sehingga menjadi kalimat ismiyyah atau fi'liyyah:
1. Kalimat ini dimulai dengan mubtada yaitu ( اَلتَّقْوِيم اَلْهِجْرِيِّ).
2. Kalimat ini dimulai dengan kata kerja (fi'il) yaitu ( إِخْتَفِلْنَا).
3. Kalimat ini dimulai dengan kata kerja (fi'il) yaitu ( اِسْتَقْبَلَ).
4. Kalimat ini juga dimulai dengan kata kerja (fi'il) yaitu ( لَمْ يَسْتَطِعْ).
5. Kalimat ini juga dimulai dengan kata kerja (fi'il) yaitu ( آرَادَ).
Pelajari lebih lanjut
- Materi tentang pengertian dan deskripsi dalam ilmu Nahwu https://brainly.co.id/tugas/3510038
#BelajarBersamaBrainly #SPJ1