Gajah Mada diangkat menjadi Patih kerajaan Majapahit pada tahun 1334 setelah berhasil menaklukan aketa dan Sadeng.
Pembahasan
Gajah Mada adalah seorang Patih yang terkenal pada masa kerajaan Majapahit. Sejak muda Gajah Mada sangat terampil dalam ilmu bela diri. Saat usia 19 tahun, Gajah Mada berhasil menyelamatkan rajanya yang bernama Prabu Jayanegara. Oleh karena kecakapannya, pada 1319, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan.
Menurut "Serat Pararaton", Gajah Mada merupakan anak dari Gajah Pagon yakni seorang seorang petinggi Kerajaan Majapahit dan pengikut setia Raden Wijaya. Pada saat terjadi peperangan dengan kediri, Gajah Pagon terluka dan dititipkan oleh raja Wijaya kepada macan kuping yang seorang kepala desa Pandakan Madura. Pada saat itu Gajah Pagon menikah dengan anaknya Macan Kuping dan terlahirlah Gajah Mada.
Gajah Mada memulai kariernya di Majapahit pada masa pemerintahan Jayanegara. Saat itu ia menjadi bekel atau prajurit di kesatuan khusus bhayangkara. Peran sentralnya dapat dilihat ketika terjadi pemberontakan Ra Kuti pada 1319 M. Atas jasanya menyelamatkan Raja Jayanegara, ia diangkat sebagai patih (1319-1321 M) untuk mendampingi Rani Kahuripan yang saat itu dijabat Tribhuwana Tunggadewi. Dua tahun setelahnya Gajah Mada diangkat menjadi Patih Daha untuk menggantikan Patih Arya Tilam yang telah mangkat.
Pada tahun 1329, Patih Majapahit, yang bernama Aryo Tadah, menunjuk Gajah Mada untuk menggantikan dirinya. Gajah Mada menolak penunjukan itu karena ingin membuktikan pengabdiannya terlebih dahulu kepada Kerajaan Majapahit, yaitu dengan menghentikan pemberontakan Keta dan Sadeng. Gajah Mada akhirnya diangkat sebagai Patih Majapahit pada 1334, setelah berhasil menaklukkan Keta dan Sadeng.
Mengutip jurnal Suluk yang bertajuk "Sejarah Peristiwa Sumpah Palapa Dalam Kitab Pararaton" karya Dwi Susanto dan kawan-kawan dituliskan bahwa Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa setelah pelantikannya. Sumpah Amukti Palapa merupakan manifestasi program politik Gajah Mada terhadap Majapahit agar dapat menyatukan Nusantara, yang berbunyi:
"Jika telah menyatukan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."
Demikian, Semoga membantu!
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang kerajaan Majapahit brainly.co.id/tugas/3076790
2. Materi tentang Sejarah kerajaan Majapahit brainly.co.id/tugas/22756078
3. Materi tentang Gajah Mada brainly.co.id/tugas/1741222
Detail jawaban
Kelas: 10
Mapel: Sejarah
Bab: Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal
Kode: 10.3.5
Kata kunci: Gajah Mada
#AyoBelajar