Asal mula aliran kepercayaan di Indonesia yang kita tahu berawal dari datangnya pengaruh asing yang masuk ke bumi pertiwi pada abad ke-2. Masuknya kepercayaan tersebut dibawa oleh para pedagang yang singgah di Indonesia serta pengaruh pemerintah kolonial Belanda dalam menyebarkan agama Kristen dalam salah satu semboyan 3G-nya, yaitu gold, glory, dan gospel.
Padahal selain kelima kepercayaan yang disahkan negara, banyak kepercayaan lainnya yang memang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita yang terbagi menjadi aliran kepercayaan animisme dan dinamisme.
Animisme adalah paham yang meyakini bahwa roh dan arwah orang yang telah meninggal dunia masih berada di bumi dan berdampingan dengan manusia yang masih hidup. Animisme ini sering dianggap sebagai kepercayaan, sebab golongan yang meyakini paham tersebut kerap melakukan ritual tertentu seperti melakukan pemujaan terhadap roh-roh dari leluhur.
Sedangkan Dinamisme adalah paham yang meyakini bahwa benda di sekitar manusia memiliki kekuatan magis. Misalnya saja keris atau batu cincin, atau barang klenik lainnya dianggap memiliki kekuatan supranatural yang dapat memberikan banyak khasiat bagi manusia.
Pembahasan
Aliran kepercayaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah paham yang mengakui adanya Tuhan yang maha esa. Aliran kepercayaan di Indonesia selain yang disahkan negara (islam, katolik, kristen protestan, hindu dan buddha) sebenarnya ada berbagai macam namun tak banyak orang yang mengetahui hal ini. Data Kemendikbud 2017 menyebutkan, saat ini ada 187 aliran kepercayaan yang tersebar di 13 provinsi di Tanah Air.
Banyaknya aliran kepercayaan yang timbul ini bermula dari sebuah pemikiran manusia, norma dan hukum pribadi maupun masyarakat, ataupun sebuah keyakinan dalam hati kemudian itu semua ditulis ke dalam buku dan diikuti banyak orang. Karena tiap pemikiran manusia, norma dan hukum dan keyakinan dalam hati tiap manusia berbeda, maka muncullah banyak agama, aliran, pemikiran, kepercayaan dan ideologi.
Entah itu kepercayaan kepada Tuhan yang satu atau dua atau tiga atau banyak Tuhan atau kepercayaan kepada kultus individu atau benda keramat, jimat, keris, kuburan, patung atau atheisme dan agnostikme
Agnostik dan atheis sebenarnya tidak masuk ke dalam suatu aliran manapun. Karena agnostik menganggap kalau sebenarnya 'mungkin' Tuhan ada, namun keberadaan Tuhan tidak diketahui dan tidak dapat diketahui. Tetapi, adanya paham ini berasaskan kepercayaan seseorang pada hal yang kurang pasti dan tidak dapat dibuktikan langsung oleh panca indera. Paham ini termasuk ke dalam aliran kepercayaan juga walaupun tidak mengakui bahwa Tuhan lah pencipta segalanya, namun percaya bahwa mungkin saja Tuhan itu ada.
Berbeda dengan atheis yang mempercayai bahwa Tuhan tidak pernah ada dan tak mengakui adanya Tuhan.
Pelajari Lebih Lanjut :
- Materi tentang aliran kepercayaan di Indonesia pada https://brainly.co.id/tugas/11873620
- Materi tentang aliran kepercayaan di Indonesia pada https://brainly.co.id/tugas/27235093
- Materi tentang aliran kepercayaan di Indonesia pada https://brainly.co.id/tugas/1608276
Detail Jawaban :
- Kelas : 7
- Bab : 4, Pembelajaran Keregaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
- Mapel : PPKn
- Kode : 7.9.4
#AyoBelajar