Jawaban:
1. Prinsip Persebaran
Prinsip persebaran atau distribusi menyatakan suatu gejala dan fenomena yang tersebar secara tidak merata dan tidak sama di permukaan bumi. Gejala atau fenomena tersebut dapat berupa fenomena fisik maupun fenomena sosial. Fenomena geografi yang bisa diteliti misalnya bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Prinsip ini bisa digunakan untuk mengungkapkan hubungan antar fenomena secara menyeluruh. Prinsip persebaran juga dipakai untuk memperkirakan keadaan mendatang. Contoh dari prinsip persebaran adalah persebaran flora dan fauna di Indonesia, persebaran potensi air, dan persebaran penduduk transmigran di Indonesia.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi adalah hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan gejala geografi yang lain di dalam suatu ruang. Hubungan yang saling terkait ini bisa terjadi antara fenomena fisik dan fenomena sosial.
Intinya, prinsip ini dapat dipakai untuk mengurai hubungan antara gejala-gejala dalam suatu ruang yang saling mempengaruhi.
Contoh dari prinsip ini adalah kekeringan yang terjadi akibat dampak fenomena La Nina, fenomena banjir yang terjadi akibat penebangan hutan pada wilayah hulu, dan tsunami di suatu wilayah setelah ada gempa laut.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip geografi berikutnya adalah prinsip deskripsi. Prinsip ini digunakan untuk menjelaskan lebih jauh tentang gejala-gejala di muka bumi yang dapat diamati. Persebaran dan hubungan dari gejala serta fenomena ini biasanya disajikan dalam bentuk grafik, data, maupun peta.
Contoh dari prinsip deskripsi adalah penggambaran angka pengangguran pada provinsi Jawa Barat, grafik peta lempeng tektonik di dunia, peta wilayah lautan pada kawasan Timur Tengah, dan peta penggunaan tanah untuk menganalisis wilayah dan kesesuaian lokasi.
4. Prinsip Korologi
Terakhir, ada prinsip korologi. Prinsip ini merupakan yang paling komprehensif karena merupakan perpaduan ketiga prinsip sebelumnya. Tiap gejala atau fenomena geografi dikaji dengan memadukan prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Prinsip korologi dapat menunjukkan perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antar wilayah.
Contoh penggunaan prinsip ini misalnya untuk mengetahui masalah suhu udara, perlu penelitian mengenai perbedaan suhu udara pada pedesaan dan perkotaan, penyebab timbulnya udara sejuk di pedesaan, dan pengaruh banyaknya pepohonan di desa terhadap suhu udara sejuk di wilayah pedesaan dibanding perkotaan.
Contoh lainnya, mencari tahu mengenai kesenjangan pembangunan di Pulau Jawa dan Pulau Timur Indonesia, perlu meneliti jumlah sumber daya di kedua pulau, penyebab pembangunan di Pulau Jawa lebih maju, dan lain-lain.